Jumat, 18 Februari 2011

Bukan Pertemuan yang Terakhir (oleh BE. Priyanti yang kurevisi)

Sore itu, aku melihat Mama sedang mengobrol dengan seorang wanita muda yang baru 3 hari yang lalu pindah. Namanya Tante Claudia.mama memanggilku dan memperkenalkan aku kepada Tante Claudia. Sejak itu, hampir setiap sore Tante Claudia datang dan mengajakku ngobrol dalam bahasa Inggris.

"Ma, aku enggak mau les Inggris!" kataku. aku paling tidak suka dengan pelajaran bahasa Inggris. "Siapa yang menyuruhmu les inggris?" mama malah bertanya kepadaku. "Tapi, kenapa tante Claudia ngomong pake bahasa Inggris teruss? sudah tau, aku ga isa ngomong pake bahasa Inggris, eh, malah disuruh coba terus" kataku mengomel."Ga ada salahnya kan kalau kamu coba, kan Tante Claudia orangnya baik kan?"

ya, kuakui Tante Claudia memang baik. Dia tinggal sendiri di dekat rumahku. Dia belum punya anak, makannya sering datang ke rumahku. Tante Claudia sangat memanjakanku, setiap kali berkunjung, beliau
membawakanku oleh-oleh. permen, kue, buku, gelang, bando, pokoknya banyaak deehh. sayangnya, semua itu ada syaratnya yang membuatku sebeeel banget. setiap beri hadiah, Tante Claudia selalu pake acara tanya jawab dalam bahasa Inggris! What is this?What color is it?do you like it?bla bla bla.

"aduuh, aku ga ngerti tante?"keluhku. "it's okay. Sekarang ga paham, nanti lama-lama pasti paham" lalu, Tante Claudia kembali bertanya dan menjawab sendiri. "what is it? it is ice cream. it's yummy." mau tidak mau aku menyimaknya dan sekarang, aku lumayan mengerti.

"Mama! ulanganku dapat 80!"seruku senang sambil mengibar-kibarkan kertas ulangan. "Hebat!"puji mama mencium kedua pipiku. "kamu harus tunjukan ke Tante Claudia karena tanpa kamu sadari, kamu belajar dari tante Claudia, dia pasti senang sekali!" Aku pun menunjukan hasil ulanganku kepada tate Claudia. ia senang sekali lalu membelikanku sebuah dompet bergambar tokoh putri dongeng kesukaannya.

sejak itu, setiap sore aku selalu bersemangat menunggu Tante Claudia. sekarang, aku tidak membeci pelajaran bahasa Inggris lagi. Berbeda dari biasanya, sore ini, Tante Claudia datang lebih awal dan membawa banyaak sekali hadiah, ada kue tar cokelat, VCD dan buku-buku cerita berbahasa Inggris. aku senang sekali dan mengucapkan terima kasih kepada tante Claudia.

Buku-buku yang dibelikan Tante Claudia sangat bagus dan mahal. aku membolak-balik halamannya dengan semangat. "Sayang, Tante Claudia mau bicara"tegur mama. aku segera menutup buku dan menunggunya untuk bertanya ,tetapi Tante Claudia tidak mengajukan pertanyaan dan mengucapkan satu kalimat dalam bahasa Inggris, aku berusaha menyimaknya sepotong-sepotong. aku langsung menangis dan memeluknya. "jangan pergi, tante. jangan pergi, hu..hu..."

tante Claudia akan menikah dan pergi ke Australia. Tante Claudia berpesan agar aku belajar yang rajin dan percaya diri. kata Tante Claudia, suatu saat nanti aku bisa menyusulnya ke Australia. Aku melepas kepergian Tante Claudia dengan sedih, ditanganku ada selembar kertas yang berisi alamat rumah, e-mail, dan nomor telepon Tante Claudia di Australia. aku boleh menghubunginya kapan saja tetapi harus berkomunikasi dalam bahasa Inggris.

aku benar-benar tidak menyangka bahwa ini akan menjadi pertemuanku yang terakhir dengan Tante Claudia. apa benar? Tidak! aku tidak kehilangan tante Claudia. suatu saat nanti aku pasti akan menemui Tante Claudia di Australia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar